...
Pemanasan global merupakan suatu proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Hal ini disebabkan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan oleh manusia yang menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di atmosfer, terutama gas karbondioksida (CO2) melalui proses yang disebut efek rumah kaca. Disebut efek rumah kaca karena adanya peningkatan suhu bumi akibat suhu panas yang terjebak di dalam atmosfer bumi, sehingga suhu bumi nyaris tidak ada bedanya dengan suhu pada malam ataupun siang hari. Kondisi tersebut tentunya bisa menimbulkan ketidakseimbangan pada alam dan ekosistem yang ada di sekitarnya.
Energi matahari yang telah diserap akan dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan juga permukaan bumi, namun banyaknya CO2 di udara dapat menghalangi energi yang dipantulkan tersebut sehingga terjadi pemanasan global. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan kondisi alam seperti naiknya permukaan laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Sebenarnya zat CO2 dibutuhkan dan akan diserap oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis, akan tetapi karena semakin menipis hutan dan lahan hijau membuat kadar CO2 di atmosfer tidak terkendali.
Menurut NASA, level karbondioksida selama periode interglasial (periode dengan iklim lebih hangat) adalah sekitar 280 ppm. Hingga pada tahun 2017 lalu, karbondioksida di atmosfer tercatat mencapai 410 ppm. Profesor bidang metereologi di Penn State University mengatakan bahwa karbondioksida di atmosfer bumi bertambah sekitar 3 ppm setiap tahun. Diperkirakan hanya butuh satu dekade untuk melewati 450 ppm. Para ahli memang telah memperkirakan jika ambang batas angka 400 ppm akan terlewati.
Karena semakin meningkatnya jumlah kandungan CO2 di udara (gas rumah kaca), hal ini membuat banyak masyarakat yang akhirnya sadar bahwa kondisi tersebut harus segera ditangani dan tidak boleh berlangsung terlalu lama. Adapun cara untuk menanggulangi banyaknya CO2 di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon akan menyerap karbondioksida lalu memecahnya melalui fotosintesis dan menyimpan karbon di dalam kayunya. Selain itu cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek gas rumah kaca, adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mulai beralih ke sarana transportasi umum atau menggantinya dengan bersepeda bahkan dengan berjalan kaki. Dengan kegiatan tersebut secara tidak langsung kita juga mengurangi jumlah CO2 dari hasil pembakaran mesin bermotor, dikarenakan bahan bakar tersebut adalah penyebab terbesar tingginya kadar CO2 di bumi. Gas buang dari knalpot kendaraan bukan hanya akan mencemari lingkungan, tetapi juga udara yang dihirup berbahaya bagi kesehatan, mulai dari gangguan pernapasan hingga kematian.
Sebagai upaya menjaga lingkungan dari polusi udara beberapa instansi di berbagai daerah melakukan gerakan sehari tanpa kendaraan bermotor, diantaranya adalah di lingkungan sekolah. Gerakan ini diawali dengan warga sekolah yang berangkat ke sekolah dengan menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Berkurangnya penggunaan kendaraan bermotor tentu akan berpengaruh pada tingkat polusi udara. Semakin sedikit kendaraan yang berlalu lintas akan membuat udara di bumi menjadi lebih sejuk, sehat dan bersih.
Cara efektif lainnya yang dilakukan sekolah dalam menanggulangi banyaknya CO2 adalah dengan gerakan zero sampah plastik. Plastik merupakan senyawa polimer yang sulit terdegradasi di dalam tanah, sehingga untuk mengurangi limbah plastik di dalam tanah salah satu cara termudah yang dapat dilakukan adalah dengan membakarnya. Kegiatan pembakaran limbah plastik itu akan menghasilkan gas karbondioksida dalam jumlah besar. Untuk membatasi penggunaan plastik para siswa dianjurkan membawa tumbler ke sekolah. Tidak hanya tumbler untuk minum, pihak sekolah juga menganjurkan siswanya membawa tumbler untuk makanan. Ketika membeli makanan dikantin, siswa itu bisa menggunakan tumblernya sebagai wadah tanpa menggunakan wadah plastik. Pihak kantin juga dilarang untuk berjualan makanan dan minuman kemasan. Dengan begitu, sekolah mampu tidak memproduksi sampah plastik yang dihasilkan dari minuman dan makanan.
Dengan melakukan gerakan-gerakan tersebut, kita turut andil dalam upaya membatasi bertambahnya gas karbondioksida di udara yang dapat merusak kehidupan lingkungan kita. Sekecil apapun kontribusi kita terhadap lingkungan, pasti akan membawa dampak besar bagi masa depan. Ada satu istilah yang selalu diucapkan adalah “Aksi Lokal, Manfaat Global.”