Oleh Dede Dati, S.Pd.
(Guru Biologi SMAN 1 Luragung Kab. Kuningan)
Pohon sapu tangan terdengar aneh di telinga, pohon ini berasal dari Papua Nugini. Pohon ini termasuk jenis tumbuhan yang termasuk dalam genus Maniltoa dan famili Fabaceae. Tumbuhan ini memiliki nama Maniltoa grandiflora atau Maniltoa brawneodes. Tumbuhan ini berupa pohon dengan tinggi 5 hingga 15 meter. Batang tegak, bulat, percabangan simpodial dan berwarna cokelat. Diberi nama sapu tangan karena yang menarik dari pohon ini adalah bagian pucuknya yang memiliki warna putih kehijau-hijauan atau ada juga yang merwarna merah muda dengan susunan daun yang bertumpuk menggantung dengan lunglai tampak dari jauh seperti helaian sapu tangan. Saking cantiknya samapi-sampai orang mengira daun muda ini sebagai bunga.
Pohon sapu tangan biasanya ditanam di pinggir jalan, pekarangan atau tempat terbuka lainnya. Pohon ini memiliki manfaat diantaranya sebagai tanaman hias, tanaman peneduh dan penelitian ilmiah menunjukkan bahwa pohon sapu tangan mampu menyerap polutan yang berasal dari udara, air, dan tanah. Tanaman ini dapat menyerap sekitar 70 persen kadar karbon monoksida, yang bersifat racun. Namun di saat musim hujan dan angin diharapkan berhati-hati dengan pohon ini karena banyak terjadi pohon sapu tangan yang roboh, ini dikarenakan pohon sapu tangan bisa tumbuh sangat tinggi.
Sebagai kandidat sekolah Adhiwiyata Mandiri tahun 2022, SMA Negeri 1 Luragung melalui divisi penanaman, pemeliharaan dan penamaan tanaman melakukan pendataan jenis dan jumlah tanaman. Hasil pendataan per Juni 2022 jumlah tanaman di SMA Negeri 1 Luragung ada 103 jenis tanaman dan jumlah seluruh tanaman ada sekitar 1633 tanaman. Tanaman tersebut meliputi tanaman yang tumbuh di tanah dan di dalam pot. Selain itu terdapat juga kegiatan penentuan titik koordinat penyebaran tanaman yang tumbuh di atas tanah (bukan di pot) bekerjasama dengan pihak UNIKU fakultas Kehutanan. Dalam proses penentuan titik koordinat kami memberdayakan para kader Adhiwiyata dari siswa dan guru. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengetahui penyebaran tanaman yang ada di sekitar sekolah sehingga pihak sekolah mendapatkan informasi lokasi mana yang sudah rindang dan mana yang perlu ada penambahan tanaman.
Dalam kegiatan penentuan koordinat tanaman tentu harus memilih tanaman yang akan dijadikan sebagai titik nol. Keberadaannya yang unik dan sangat jarang di daerah Kuningan Timur menjadikan alasan pohon sapu tangan ditempatkan di titik nol. Selanjutnya diharapkan pohon sapu tangan menjadi icon sekolah yang menarik siswa, masyarakat atau siapapun yang berkunjung ke SMA Negeri 1 Luragung. Akhirnya dapat menjadikan sekolah sebagai kebun raya mini sarana untuk belajar sekaligus rekreasi. Aamiin.
0 Komentar
Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!